Sabtu, 30 Juli 2011

Koruptor VS Terorist

Opini By Arif Rahman
Korupsi dan Teroris adalah sama-sama masuk kedalam Hukum Pidana Khusus dimana aturannya tidak terdapat didalam KUHP akan tetapi diatur tersendiri dalam undang-undang. Selain Korupsi dan Teroris masih banya tindak pidana yang masuk kedalam Hukum Pidana Khusus. Saya tidak akan membahas mengenai materi Hukum Pidana Khusus namun saya di sini pingin memberikan evaluasi saya sendiri mengenai kedua tindak pidana tersebut.
Sebenarnya saya memberikan apresiasi kepada negara kita yang mampu membuat undang-undang yang sedemikian rupa, walaupun masih banyak kekurangan. Sekali lagi bukan materi yang saya tampilkan akan tetapi evaluasi saya sendiri.
Ketika suatu kasus Korupsi menimpa seseorang Pejabat (orang berkerah putih) biasanya bahkan sudah bisa dipastikan akan ada perdebatan-perdebatan yang selalu ada yang membelanya, entah kenapa hal itu bisa terjadi. Adalah sangat berkebalikan dengan seorang tersangka terorist, pasti semua sepakat dia dihukum dengan seberat-beratnya. Kenapa????
Aneh memang padahal menurut saya Koruptor adalah seorang terorist yang sangat berbahaya dikehidupan berbangsa dan bernegara. Percaya atau tidak Korupsi PASTI akan membunuh lebih banyak orang-orang lemah di negri ini, bahkan seluruh rakyat mati karena korupsi. Berlebihan atau tidak pernyataan saya ini???? silahkan renungkan sendiri..
Saya adalah orang yang sepakat segala bentuk kejahatan dan pelanggaran itu ada hukumannya, tapi kenapa harus diperdebatkan ketika seseorang terkena korupsi??? tapi teroris semua sepakat dihukum yang seberat beratnya, saya pun setuju terorist dihukum yang seberat-beratnya.... tapi Korupsi juga seharusnya sama KORUPTOR ya di hukum yang seberat-beratnya..... gak usahlah sok membela koruptor dengan berbagai argumentasi!!!!!
Marilah bangsa dan negara yang tercinta ini tegakan kata-kata "KORUPTOR HARUS MATI!!!!"
Ingat KORUPTOR WAJIB MATI!!! N gak usah ada perdebatan lagi mengenai korupsi!!! intinya KORUPTOR HARUS MATI!!!!
Read More... Koruptor VS Terorist

Rabu, 13 Juli 2011

Takdir Allah

Banyak orang menjadi seseorang yang takut akan sesuatu kenyataan yang menimpa dirinya. Takdir seakan menjadi momok yang mengerikan setiap individu dan masyarakat, itulah anggapan bagi sebagian mereka yang kurang mengetahui akan adanya suatu Takdir yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Saat kita mendengar suatu ceramah-ceramah keagamaan tentunya terkadang mereka menyinggung masalah takdir yang ada dalam diri manusia. Mereka berkata dengan mendasarkan pada Kitab Allah yang Maha Sempurna dari segala sesuatu yang sempurna, Allah berfirman yang intinya bahwa "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itulah yang merubahnya sendiri". Hal demikian adalah sudah jelas kenapa sebagaian orang berkata, semua takdir yang menimpanya adalah karena ulah orang itu sendiri, begitu juga dengan masyrakat, segala bentuk kejadian dalam masyarakat adalah atas perbuatan dari masyarakat itu sendiri. Bencana yang menimpa suatu masyarakat adalah sesuatu buah dari mereka yang menanamnya. Fenomena semacam itu banyak ditemui dikehidupan ini khususnya Indonesia, bencana yang menimpa seperti kebakaran, gunung meletus, banjir, kelaparan, kekerasan, tsunami, bentrokan dsb, semua itu terjadi tidak lain karena ulah dari tangan-tangan manusia itu sendiri.
Rumusan Takdir Allah:
Takdir Allah itu berasal dari: tindakan manusia+faktor lain+doa+evaluasi Allah= takdir
Faktor lain bisa berupa dari diri sendiri (semangat, keadaan jiwa) maupun dari luar seperti lingkungan dsb.
Rumusan tersebut yang paling menentukan adalah evaluasi Allah, akan tetapi Allah itu Maha Adil akan sesuatu, jadi faktor yang menentukan diurutan berikutnya adalah tindakan dari manusia itu sendiri. Tindakan manusia adalah kunci dari terjadinya Takdir itu karena dari tindakan manusia itulah Allah mengevaluasi seperti apa Takdir yang akan Allah keluarkan. Nah bagaimana dengan faktor lain itu? faktor lain terletak di urutan terakhir, faktor lain merupakan faktor pendukung dari setiap Takdir. Sedangkan doa adalah sebuah bentuk kepasrahan dari dalam diri kita terhadap tindakan kita, faktor lain dan Evaluasi Allah.

Terkadang orang membantah bahwa semua kejadian yang menimpa dirinya adalah berasal dari diri mereka sendiri. Banyak orang murka kepada segala bentuk kejadian yang ada. Kadang orang merasa dirinya telah melakukan yang terbaik. Akan tetapi yang menurut kita itu baik/benar tapi belum tentu menurut Allah itu baik/benar. Kunci utama adalah evaluasi diri kita dari berbagai tindakan kita sendiri. Tetap percaya akan janji Allah, tetap berjalan dan berpijak di jalan yang Allah tentukan itu adalah jalan menuju kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah tetap menunjukan jalan yang lurus dalam setiap langkah hidup dengan penuh kenikmatan ini. Amin.

Jadi menurut saya mari jadikan takdir Allah itu sebagai evaluasi diri kita, kenapa takdir yang menimpa kita itu bisa terjadi. Kenyataan hidup itu yang kadang kita takuti, kadang kita sendiri takut untuk menghadapi kenyataan hidup kita. Tetaplah optimis terhadap tindakan kita, terhadap harapan positif kita terhadap segala sesuatu keyakinan kita.

Inspirasi tulisan ini dari blog yang ada di blognya Pak Nurhana, terimakasih bapak semoga bapak mendapatkan pahala dari keikhlasan bapak dalam memberikan ilmu yang indah ini.
Read More... Takdir Allah

About

Copyright Text